Loading...
Tuesday, March 25, 2014

Laporan Akuntansi Kompensasi Manajemen Universitas Jenderal Soedrman


KOMPENSASI MANAJEMEN



PADA  CV DINAR TANGERANG

ANGGITA YUNI NASTITI
C1C011002


Abstrak
     Salah satu cara peningkatan prestasi kerja karyawan adalah dengan sistem pemberian kompensasi yang tepat, sesuai dengan kontribusi yang telah diberikan karyawan kepada perusahaan. Dengan semakin kompleksnya isu kompensasi maka perusahaan membutuhkan pengendalian manajemen sehingga sistem kompensasi nantinya dapat diarahkan pada tujuan perusahaan. Sistem kompensasi dalam organisasi diperlukan untuk mencapai keselarasan tujuan stakeholders dengan kepentingan para manajer. Contoh penerapan kompensasi manajemen yaitu kompensasi yang diberikan CV Dinar Tangerang berupa kompensasi finansial dan non finansial. Kompensasi finansial terdiri dari kompensasi finansial langsung dan tidak langsung. Kompensasi finansial langsung terdiri dari gaji atau upah dan bayaran insentif.
     Kata kunci : Kompensasi, insentif, gaji, bonus

Pendahuluan
            Dewasa ini, dibeberapa  perusahaan sering terjadi demontrasi karyawan yang menuntut kenaikan gaji atau upah karyawan. Karyawan merasa berhak untuk menuntut kompensai sesuai jasa yang telah mereka keluarkan.Faktor lain yang menyebabkan hal ini adalah ketidak puasan tentang manajemen kompensasi yang diterapkan perusahaan. Pada gilirannya motivasi karyawan akan menurun sehingga produktivitas karyawan berada dibawah standar yang telah ditetapkan perusahaan.
            Suatu organisasi akan slalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar – besarnya. Namun hal ini harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan organisasi.pengaturan kompensasi merupakan faktor penting untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja. Kompensasi yang menarik akan berperan dalam usha merekrut tenaga kerja yang cakap sehingga nantinya bisa meningkatkan SDM perusahaan. 
            Dengan semakin kompleksnya isu kompensasi maka perusahaan membutuhkan pengendalian manajemen sehingga sistem kompensasi nantinya dapat diarahkan pada tujuan perusahaan. Manajemen dan dewan kompensasi harus merancang rencana kompensasi insentif bagi para tenaga kerja sehingga dapat menghindari kesalahan dalam pemberian insentif dan bonus.
Pembahasan
Kompensasi Manajemen
Manajemen organisasi biasanya menghadapi masalah dalam memotivasi manusia yang bekerja dalam organisasi agar mereka mengarah pada pencapaian tujuan stakeholder. Mereka mau mencapai tujuan stakeholder hanya jika tujuan mereka dapat tercapai. Salah satu tujuan manusia bekerja dalam organisasi adalah untuk memperoleh kompensasi. Sistem kompensasi dalam organisasi diperlukan untuk mencapai keselarasan tujuan stakeholders dengan kepentingan para manajer.
 Kompensasi insentif merupakan mekanisme yang mendorong dan memotivasi manajer untuk mencapai tujuan organisasi. Para manajer secara khas mengerahkan upaya yang besar pada aktivitas yang diberi imbalan dan memberikan aktivitas yang kurang bagi pekerjaan yang tidak diberi imbalan.
Kompensasi adalah imbalan (reward) dalam bentuk uang atau setara uang. Kompensasi adalah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada para karyawan , mencakup gaji pokok, dan tunjangan langsung maupun tidak langsung misalnya bonus, pensiun, asuransi jiwa, kendaraan, perumahan, pengobatan,fasilitas mobil dinas, insentif atau bonus.
Kompensasi merupakan kontra prestasi terhadap penggunaan tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja. Kompensasi juga merupakan jumlah paket yang ditawarkan organisasi kepada pekerja sebagai imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya (Wibowo,2007).
Pengelompokan Kompensasi Insentif
Pada dasarnya insentif dapat digolongkan menjadi dua yaitu insentif positif dan insentif negatif. Insentif positif atau imbalan merupakan hasil dari kepuasan yang bertambah dari kebutuhan individu. Sedangkan insentif negatif atau hukuman adalah yang mengurangi kepuasan kebutuhan mereka. Imbalan berupa insentif adalah daya tarik untuk memuaskan kebutuhan mereka dimana hal tersebut tidak dapat diperoleh tanpa mereka menjadi anggota organisasi tersebut. Peserta organisasi yang memperoleh imbalan adalah mereka yang menunjukan prestasi kerja sesuai dengan cara yang telah disetujui bersama.
Selain penggolongan diatas, bentuk Insentif juga dapat digolongkan menjadi insentif keuangan dan non keuangan.  insetif keuangan artinya insentif yang diwujudkan dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan. insentif keuangan itu sendiri dibedakan menjadi dua yaitu insentif keuangan langsung yaitu pembayaran berbentuk uang pada karyawan secara langsung dalam bentuk gaji atau upah, tunjangan ekonomi, bonus dan komisi. Kedua, insentif keuangan tidak langsung yaitu semua penghargaan keuangan yang tidak termasuk kompensasi keuangan langsung berupa program asuransi tenaga kerja, pertolongan sosial, dan pembiayaan biaya sakit.
Sedangkan insentif non keuangan merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan bukan berupa uang tetapi berupa fasilitas atau pengembangan karir. Insentif non keuangan juga dibedakan lagi menjadi dua yaitu Insentif non keuangan mengenai pekerjaan dan insentif non keuangan berkaitan dengan lingkungan pekerjaan.
Cara pemberian insentif juga dapat digolongkan menjadi dua yaitu insentif formal dan insentif informal. Insentif formal adalah insentif yang ditentukan berdasarkan tujuan, wewenang, tanggung jwab, standar, metode dan frekuensi pengukuran kinerja tertentu secara formal. Insentif informal adalah pengakuan kinerja oleh kelompoknya.
            Hasil riset terhadap insentif menunjukkan, bahwa :
  1. Para individu cendrung lebih termotivasi oleh insentif positif daripada insentif negatif sehingga sistem pengendalian manajemen sebaiknya berorientasi pada insentif positif.
  2. Insentif pribadi sifatnya situasional. Insentif moneter merupakan salah satu alat untuk memuaskan kebutuhan tertentu, namun pada level kepuasan tertentu, insentif non moneter lebih penting.
  3. Jika manajemen puncak memandang bahwa sistem pengendalian manajemen penting, maka manajer pengoperasian juga memandangnya penting.
  4. Para individu sangat termotivasi jika menerima laporan umpan balik mengenai kinerjanya.
  5. Efektivitas insentif menurun dengan cepat jika jarak waktu antara tindakan dan pemberian insentif terlalu lama.
  6. Motivasi lemah jika seseorang berpendapat bahwa insentif terlalu mudah. Motivasi kuat jika tujuan memungkinkan dapat dicapai melalui usaha keras.
Insentif sangat memotivasi jika para manajer berpartisipasi secara aktif  beserta para atasannya dalam menyusun anggaran, standar atau tujuan.
Karakteristik Rencana Kompensasi Insentif
Total paket kompensasi manajer terdiri dari tiga komponen yaitu gaji, benefit atau manfaat dari perusahaan dan kompensasi insentif. Kompensai para manajer dalam perusahaan besar cenderung lebih tinggi daripada kompensasi pada perusahaan kecil dan kompensasi dalam suatu perusahaan cenderung bersaing dengan perusahaan lain yang berada pada industri yang sama.
Ketiga komponen tersebut saling mengisi dan tergantung, namun kompensasi insentif banyak berhubungan dengan fungsi (proses) pengendalian manajemen. Dalam paket kompensasi seorang karyawan mungkin saja menerima gaji yang yang tidak begitu besar namun mendapat fasilitas dan bonus yang menarik. Kemungkinan lainnya, seseorang bisa mendapat gaji yang tinggi tetapi dengan fasilitas dan insentif yang tidak begitu besar.
Tiga komponen tersebut bersifat independen tetapi kompensasi insentif berhubungan secara spesifik kepada fungsi kontrol manajemen. Paket kompensasi akan efektif untuk dijadikan alat pengendalian bila berhasil mengarahkan karyawan untuk meningkatkan kualitas kerja, memotivasi karyawan untuk memberikan yang terbaik serta dapat memberikan sentuhan pribadi bagi karyawan sehingga karyawan merasa selaras dengan tujuan organisasi.
Sebagian besar anggaran dasar perusahaan dan peraturan badan pengatur pasar saham menentukan bahwa rencana kompensasi insentif dan revisi terhadap rencana kompensasi insentif yang ada harus disahkan oleh rapat umum pemegang saham (RUPS). Sebaliknya RUPS tidak mensahkan keputusan gaji.
Rencana kompensasi insentif dapat dibagi menjadi dua, yaitu rencana insentif jangka pendek adalah rencana insentif yang didasarkan atas pencapaian kinerja dalam tahun tertentu. Kedua, rencana insentif jangka panjang adalah rencana insentif yang didasarkan atas pencapaian kinerja jangka panjang. Rencana insentif jangka panjang biasanya berhubungan dengan harga saham biasa perusahaan. Bonus dalam rencana insentif jangka pendek biasanya dibayarkan dalam bentuk kas dan bonus dalam rencana insentif jangka panjang biasanya dalam bentuk hak untuk membeli saham biasa perusahaan.
Rencana InsentifJangka Pendek
 Rencana insentif jangka pendek biasanya mencakup tiga hal yaitu kantong total bonus, carryover, dan penundaan pembayaran. Kantong total bonus yaitu sistem bonus yang ditentukan oleh para pemegang saham berdasar rumus tertentu untuk menentukan jumlah bonus yang dibayarkan dalam tahun tertentu. Ada beberapa metode untuk menentukan besarnya bonus yaitu bonus berdasasrkan persentase tertentu dari laba, bonus berdasarkan persentase tertentu dari laba setelah dikurangi return atas modal, bonus berdasarkan persentase tertentu dari kenaikan laba tahun tertentu dibandingkan laba tahun sebelumnya, serta bonus ditentukan dari perbandingan relatif profitabilitas perusahaan dengan industrinya.
Kedua, Carryovers merupakan rencana insentif jangka pendek, dimana diatur agar setiap tahun selalu dibagi bonus, dan bonus yang dibagikan tidak tergantung pada besarnya laba.Sistem carryover adalah sistem bonus yang memungkinkan komite bonus yang doibentuk oleh dewan komisaris untuk memindahkan sebagian bonus yang sudah ditentukan berdasar rumus tertentu ke tahun tahun lainnya yang bonusnya lebih rendah dengan  tujuan besarnya bonus setiap tahun relatif merata.
Ketiga, penundaan pembayaran yaitu cara penentuan bonus dihitung setiap tahun namun pembayarannya pada penerima disebarkan pada beberapa tahun. Keburukan dari metode ini yaitu mereka tidak membuat jumlah yang ditunda tersedia bagi eksekutif pada tahun diperolehnya bonus. Dalam keadaan tertentu manajer tidak akan mendapat bonus yang ditunda jika meninggalkan perusahaan sebelum bonus tersebut dibayarkan. Tindakan ini disebut golden handcuff karena dia bertindak sebagai disinsentif bagi manajer yang akan meningalkan organisasi.
Rencana Insentif Jangka Panjang
Asumsi mendasar: pertumbuhan dalam nilai dari saham perusahaan mencerminkan kinerja jangka panjang perusahaan tersebut. Rencana insentif jangka panjang terdiri dari opsi saham, saham phantom, hak apresiasi saham, saham kinerja dan unit – unit kinerja.
Opsi Saham adalah hak untuk membeli sejumlah lembar saham pada, atau setelah, tanggal tertentu dimasa depan (tanggal pelaksanaan), pada harga yang telah disetujui pada tanggal pemberian opsi. Saham Pantom merupakan suatu rencana saham fantom memberikan sejumlah saham kepada manajer untuk tujuan pembukuan saja. Diakhir periode yang telah ditentukan, eksekutif tersebut berhak menerima suatu penghargaan yang setara dengan apresiasi di nilai pasar dari saham tersebut sejak tanggal penghargaan.
Hak Apresiasi Saham adalah suatu hak untuk menerima pembayaran uang tunai berdasarkan peningkatan dalam nilai saham dari saat pemberian penghargaan sampai suatu tanggal tertentu di masa depan. Saham Kinerja adalah jumlah bagian tertentu dari saham yang diberikan kepada manajer ketika saham spesifik tahun jangka panjang dicapai. Unit Kerja, dalam suatu rencana unit kerja, suatu bonus tunai dibayarkan ketika target jangka panjang tertentu telah tercapai.
Insentif untuk Pejabat Korporasi
CEO biasanya mendasarkan penghargaan pada penilaian terhadap kinerja masing-masing orang yang cenderung sebjektif. Beberapa perusahaan menggunakan manajemen berdasarkan tujuan (management by objectives-MBO), dimana tujuan tertentu disetujui bersama di awal tahun dan pencapaiannya dinilai CEO. Dalam kompensasi CEO, komite kompensasi dewan komisaris mendiskusikan kompensasi CEO setelah CEO mempresentasikan rekomendasi untuk kompensasi bawahannya.
Insentif untuk Manajer Unit Bisnis
Ukuran Bonus Relatif terhadap Gaji, dua paham pemikiran mengenai cara membaurkan penghargaan tetap (gaji&tunjangan) dengan penghargaan variable (bonus insentif) dalam total kompensasi manajemen, yaitu: 1)perusahaan merekrut orang-orang baik, membayar dengan baik dan kemudian mengharapkan kinerja yang baik (penekanan pada gaji).2) Perusahaan merekrut orang baik, mengharapkan mereka untuk berkinerja dengan baik, dan membayar mereka dengan baik jika kinerjanya benar-benar aktual (penekanan pada bonus insentif).
Basis Bonus, bonus insentif seorang manajer unit bisnis dapat didasarkan hanya pada total laba korporat atau pada laba unit bisnis atau campuran keduanya. Dalam suatu perusahaan industri tunggal yang unit bisnisnya sangt tergantung satu sama lain, bonus manajer terutama dikaitkan dengan kinerja korporat karena kerjasama antar unit adalah penting.
Teori Agensi
Teori agensi merupakan teori yang berusaha untuk menjelaskan faktor-faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam mendesain kontrak-kontrak insentif untuk memotivasi para individu mencapai keselarasan tujuan. Dalam konsep teori agensi, hubungan agensi adalah hubungan yang timbul antara satu pihak , (prinsipal), yang menyewa pihak lain, (agen) untuk melaksanakan sejumlah jasa, dan prinsipal juga mendelegasikan wewenang pembuatan keputusan pada agen.
Dalam perseroan terbatas, para pemegang saham adalah para prinsipal dan CEO adalah agennya. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana cara untuk memotivasi agen sedemikian rupa sehingga mereka akan menjadi sama produktifnya seperti jika mereka adalah pemilik. Salah satu elemen kunci teori agensi adalah bahwa prinsipal dan agen memiliki preferensi atau tujuan yang berbeda, dan kontrak insentif akan mengurangi perbedaan preferensi tersebut.
Perbedaan tujuan prinsipal dan agen
Agen dianggap menerima kepuasan tidak hanya dari komponen keuangan, namun juga dari kepuasan lain yang diperolehnya dari hubungan agensi. Di lain pihak, prinsipal dianggap hanya tertarik pada kembalian keuangan yang tumbuh dari investasinya dalam perusahaan. Prinsipal dan agen mempunyai perbedaan dalam preferensi risiko, prinsipal netral resiko, agen segan resiko. Model agen adalah nilai manajer menurut penilaian pasar dan tergantung kinerja perusahaan yang dikelolanya.
Tindakan agen yang tidak dapat diobservasi
Situasi ini mungkin disebabkan oleh asimetris informasi, adalah situasi yang terbentuk karena prinsipal tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kinerja agen sehingga prinsipal tidak pernah dapat menentukan kontribusi usaha-usaha agen terhadap hasil-hasil perusahaan yang sesungguhnya.
Dalam mekanisme pengendalian, terdiri dari pemantauan, kontrak insentif dan kompensasi CEO dan rencana kepemilikan saham. Prinsipal dapat merancang sistem pengendalian yang memantau tindakan agen, menghalangi tindakan yang meningkatkan kekayaan agen dengan mengorbankan kepentingan prinsipal, contoh: dengan laporan keuangan audit.
Kontrak Insentif  merupakan Mekanisme yang dapat meluruskan kepentingan prinsipal dengan agen adalah insentif, melalui  penyusunan kontrak-kontrak insentif yang pantas dengan kinerja agen.Dalam  kompensasi CEO dan rencana kepemilikan saham, agen biasanya segan resiko, jika ia menggunakan hak beli saham maka ia menghadapi resiko tambahan yaitu kinerja harga saham
Contoh Penerapan Kompensasi Manajemen
            Kompensasi yang diberikan CV Dinar Tangerang berupa kompensasi finansial dan non finansial. Kompensasi finansial terdiri dari kompensasi finansial langsung dan tidak langsung. Kompensasi finansial langsung terdiri dari gaji atau upah dan bayaran insentif. Kompensasi finansial tidak langsung terdiri program perlindungan seperti jamsostek, pensiun, bantuan perawatan kesehatan, bantuan perawatan rumah sakit, bantuan perawatan bersalin dan pemeliharaan kesehatan. Serta bayaran diluar jam kerja seperti program KB, liburan, hari besar nasional dan THR, cuti hamil atau keguguran kandungan, cuti tahunan, sumbangan kedukaan, sumbangan pernikahan, beasiswa, tunjangan jabatan, tunjangan makan, tunjangan perumahan, upah lembur dan fasilitas. Kompensasi nonfinansial terdiri dari penghargaan pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. Kompensasi saat ini yang diterima karyawan dirasakan sedikit dalam memenuhi kebutuhan karyawan.
CV Dinar Tangerang memberikan fasilitas selain untuk kelancaran operasional perusahaan juga untuk kesejahteraan karyawannya. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh meliputi kendaraan, ruang kantor, tempat produksi,tempat parkir dan mess karyawan. CV Dinar Tangerang memberikan kompensasi finansial tidak langsung dalam bentuk program perlindungan, bayaran di luar jam kerja dan fasilitas perusahaan yang dapat menahan karyawan dalam jangka panjang.
CV Dinar Tangerang memberikan gaji dan upah dalam bentuk uang, tetapi bantuan atau tunjangan dalam bentuk natura. Besarnya gaji atau upah berusaha disesuaikan dengan peraturan pemerintah yaitu sesuai Upah Minimum Kabupaten Tangerang (UMK) sebesar Rp 953.850. Kebijakan CV Dinar Tangerang merahasiakan besarnnya gaji atau upah bertujuan menghidari kecemburuan sosial antara karyawan. Perusahaan menyesuaikan gaji atau upah sesuai kinerja karyawan sehingga besar gaji yang diberikan tidak sama. Pengambilan gaji atau upah dapat diwakili pihak ketiga yang disertai surat kuasa dan berlaku satu kali pengambilan.
Bayaran insentif CV Dinar Tangerang terdiri bayaran insentif individu dan kelompok. a) Bayaran insentif individu Kompenasi berdasarkan penjualan, produktivitas atau penghematan karyawan. b) Bayaran intensif kelompok Kompensasinya berdasarkan penjualan, produktivitas atau penghematan departemen atau kelompok kerja karena melampaui standar-standar produktivitas yang sudah ditentukan sebelumnya.


Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kita ambil beberapa kesimpulan dari kompensasi manajemen yaitu :
1.        Kompensasi insentif merupakan mekanisme yang mendorong dan memotivasi manajer untuk mencapai tujuan organisasi.
2.        Pada dasarnya insentif dapat digolongkan menjadi dua yaitu insentif positif dan insentif negatif. Bentuk Insentif juga dapat digolongkan menjadi insentif keuangan dan non keuangan. Cara pemberian insentif juga dapat digolongkan menjadi dua yaitu insentif formal dan insentif informal.
3.        Total paket kompensasi manajer terdiri dari tiga komponen yaitu gaji, benefit atau manfaat dari perusahaan dan kompensasi insentif. Rencana insentif jangka pendek biasanya mencakup tiga hal yaitu kantong total bonus, carryover, dan penundaan pembayaran. Rencana insentif jangka panjang terdiri dari opsi saham, saham phantom, hak apresiasi saham, saham kinerja dan unit – unit kinerja.
4.        Teori agensi merupakan teori yang berusaha untuk menjelaskan faktor-faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam mendesain kontrak-kontrak insentif untuk memotivasi para individu mencapai keselarasan tujuan.
5.        Dalam konsep teori agensi, hubungan agensi adalah hubungan yang timbul antara satu pihak , (prinsipal), yang menyewa pihak lain, (agen) untuk melaksanakan sejumlah jasa, dan prinsipal juga mendelegasikan wewenang pembuatan keputusan pada agen.
6.        Prinsipal dan agen mempunyai perbedaan dalam preferensi risiko, prinsipal netral resiko, agen segan resiko. Model agen adalah nilai manajer menurut penilaian pasar dan tergantung kinerja perusahaan yang dikelolanya.
7.        Kompensasi yang diberikan CV Dinar Tangerang berupa kompensasi finansial dan non finansial. Kompensasi finansial terdiri dari kompensasi finansial langsung dan tidak langsung. Kompensasi finansial langsung terdiri dari gaji atau upah dan bayaran insentif.


Daftar Pustaka
Anthony, Robert. N dan Vijay Govindarajan.2003.Sistem pengendalian Manajemen.Edisi-1.  Salemba Empat: Jakarta.
Hardinal. 2008. Hubungan Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Cv Dinar Tangerang. Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor : Bogor
Pratapa, Agung. 2009. The Art Of Controlling Poeple Strategi Mengendalikan Perusahaan. PT  Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Supriyono, R A .2000.Sistem Pengendalian Manajemen.Edisi-1.BPFE YOGYAKARTA: Yogyakarta.
diakses 7 Desember 2013
diakses 7 Desember 2013



Next
This is the most recent post.
Older Post

0 comments:

Post a Comment

 
TOP